Gua Terawang Ditawarkan ke Investor

Pemkab dan Perhutani Blora berencana mengembangkan kawasan wisata Gua Terawang di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan. Kawasan wisata seluas 30 hektar tersebut akan dilengkapi sarana tambahan seperti kolam renang dan ditata lebih merarik lagi. Untuk merealisasikan rencana itu, Pemkab dan Perhutani akan bekerjasama dengan investor.

Administratur Perhutani KPH Blora Urip Indera Nurvana mengemukakan bahwa pengelolaan kawasan Gua Terawang selama ini dilakukan Perhutani bersama masyarakat yang terwadahi dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Setiap hari raya, tempat wisata itu ramai dikunjungi warga dari berbagai kota. Bila dikembangkan lebih bagus lagi, diharapkan semakin banyak wisatawan yang datang. Banyak kelebihan dan keunikan di gua ini. Satu diantaranya adalah adanya gua dan tumbuhnya ratusan pohon jati yang usianya lebih dari 100 tahun dan pohon itu tidak boleh ditebang.

Pernyataan senada dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Bambang Sulistya. Bahkan secara khusus dia meninjau langsung berbagai fasilitas di Gua Terawang. Menurutnya, Pemkab siap mengalokasikan dana untuk memudahkan akses transportasi menuju tempat wisata yang berjarak sekitar 35 kilometer dari kota Blora tersebut.

Selama ini masyarakat mempunyai andil besar menjaga dan memelihara Gua Terawang dari kerusakan. Kepala Desa Kedungwungu, Marsono mengemukakan dengan sedikit nyali tak jarang beberapa pengunjung masuk ke dalam gua. Jalan setapak yang dibangun pengelola kawasan wisata, memudahkan warga masuk hingga ke lorong sempit di dalamnya. Sinar matahari yang menerobos masuk melalui celah sempit, menjadi satu – satunya penerangan di dalam gua. Air yang menetes dari stalagtit memecah kesunyian.

Gua Terawang memiliki 6 cabang gua yang panjangnya berbeda – beda. Gua Kuncir kedalamannya (horizontal) 400 m, dan Gua Menggah 200 m. Untuk sampai ke Gua Ngilon, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 1.000 m. Kalau memilih menyusuri Gua Macan, cukup menempuh jarak 600 m. Stalagtit dan Stalagmit di Gua Bebek dan Gua Gombak yang masing – masing mempunyai panjang 400 m dan 200 m, lebih terlihat jelas berkat banyaknya sinar matahari yang masuk melalui lubang diatas gua.



1 Comment:

  1. Anonim said...
    wah...wah...wah....bagus..bagus...sejak dahulu kala yang selalu menjadi tanda tanya di benakku mengapa pemerintah daerah blora tidak begitu memperhatikan potensi wisata yang di miliki daerah kita. semoga ini awal yang indah...

Post a Comment